Diagram Alir
Identifikasi Bahaya pada Produk Bakso Ayam
Bahaya
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi secara negatif kepuasan konsumen.
Bahaya tersebut meliputi bahan biologis, kimia, atau fisik di dalam atau
kondisi dari makanan yang berpotensi dapat merugikan bagi kesehatan. Bahaya
yang ditimbulkan dalam proses pembuatan Bakso Ayam dapat terjadi pada saat
penyediaan bahan dasar, pengolahan, dan penyajiannya. Langkah ini merupakan
penjabaran dari prinsip pertama dari HACCP, yang mencakup identifikasi semua
potensi bahaya, analisa bahaya, dan pengembangan tindakan pencegahan. Untuk
menanggulangi risiko bahaya tersebut maka dilakukan identifikasi kemungkinan
terjadinya bahaya dalam pembuatan Bakso Ayam.
Tabel
Identifikasi Bahaya Bakso Ayam
No.
|
Bahan mentah
|
Jenis Bahaya
|
Bahaya
|
Cara Pencegahan
|
1
|
Daging
ayam
|
Fisik
|
Bulu ayam, pasir, dan debu
|
·
Bersihkan bulu ayam yang
masih tertinggal
·
Cuci daging hingga bersih
dengan air mengalir
|
Kimia
|
Pengawet
|
·
Direndam dalam air
panas selama 30 menit dan dimasak dengan baik dan benar
|
||
Biologis
|
Listeria monocytogenes, Sallmonella,
E. Coli patogen, dan Parasit
|
·
Perebusan daging
hingga matang, berkisar 73oC
sampai kedalam daging
|
||
2
|
Tepung
kanji
|
Fisik
|
Debu,
menggumpal
|
·
Penyimpanan pada suhu
kamar dan gunakan wadah tertutup
|
Kimia
|
Pengawet
|
·
Pemasakan dengan baik
dan benar
|
||
Biologis
|
Kapang
|
·
Jangan biarkan tepung
terkena air
|
||
3
|
Garam
|
Fisik
|
Menggumpal,
berair
|
·
Hindari dari sinar
matahari langsung
|
Kimia
|
-
|
|
||
Biologis
|
Salmonella
(hidup pada kandungan garam 10%), Listeria
monocytogenes (10%), dan Staphylicoccus
aureus (20%)
|
·
Penyimpanan dengan
suhu 10-21oC pada gudang penyimpanan bahan makanan
|
||
4
|
Merica
bubuk
|
Fisik
|
Menggumpal,
debu
|
·
Penyimpanan pada
wadah yang kering dan tertutup
|
Kimia
|
-
|
|
||
Biologis
|
Kapang
|
·
Simpan pada wadah
yang kering
|
||
5
|
Bawang
putih
|
Fisik
|
Tanah,
busuk
|
·
Cuci dengan air
mengalir
·
Hilangkan bagian yang
busuk pada bawang dan simpan pada tempat yang kering
|
Kimia
|
Pestisida
|
·
Cuci dengan air
mengalir dan masak dengan baik
|
||
Biologis
|
Jamur,
ulat
|
·
Simpan bawang pada
tempat yang kering
·
Hilangkan bagian
bawang yang berulat
|
||
6
|
Air
|
Fisik
|
Berbau
|
·
Gunakan air dari PDAM
atau sumur bor yang telah memenuhi syarat sebagai air bersih
|
Kimia
|
Kaporit
|
·
Rebus air dengan baik
|
||
Biologis
|
Coliform,
E-coli
|
·
Rebus air sampai suhu
100oC
|
||
7
|
Telur
ayam
|
Fisik
|
Bulu
ayam, kotoran ayam
|
·
Cuci telur sampai
bersih dengan air mengalir
|
Kimia
|
-
|
|
||
Biologis
|
Salmonella
|
·
Cuci telur sampai
bersih dan rebus hingga matang
|
||
8
|
Tahu
|
Fisik
|
Berbau,
berlendir
|
·
Hindari tahu dari
sinar matahari
·
Apabila ingin
disimpan dalam kulkas rebus terlebih dahulu agar lebih awet
|
Kimia
|
Pengawet
|
·
Merebus dengan air
panas sebelum digoreng
|
||
Biologis
|
E-coli,
Salmonella
|
·
Masaklah tahu sampai
matang
|
||
9
|
Minyak
goreng
|
Fisik
|
Bau
tengik
|
·
Penyimpanan dengan
wadah tertutup dan tidak terlalu lama disimpan
|
Kimia
|
-
|
|
||
Biologis
|
-
|
|
||
10
|
Bihun
jagung
|
Fisik
|
Bau
tengik
|
·
Simpan pada suhu
kamar dan jangan biarkan dalam keadaan terbuka
|
Kimia
|
Pengawet
|
·
Masak dengan baik dan
benar
|
||
Biologis
|
-
|
|
||
11
|
Kol
|
Fisik
|
Layu
|
·
Hindari dari sinar
matahari langsung
·
Masukan kedalam
kulkas jika ingin disimpan lebih lama
|
Kimia
|
Pestisida
|
·
Cuci dengan air yang mengalir
sampai bersih
|
||
Biologis
|
Ulat
|
·
Hilangkan bagian yang
terkena ulat
|
||
12
|
Tulang
ayam
|
Fisik
|
Debu
|
·
Cuci tulang ayam
sampai bersih dengan air mengalir
|
Kimia
|
Pengawet
|
·
Masak dengan baik dan
benar
|
||
Biologis
|
E-coli, Salmonella
|
·
Masak hingga kuah
kaldu mendidih
|
||
13
|
Bumbu
penyedap
|
Fisik
|
Debu,
menggumpal
|
Simpan
dengan wadah tertutup dan hindari bumbu dari air
|
Kimia
|
-
|
|
||
Biologis
|
Kapang
|
Simpan
dalam wadah kering dan tertutup
|
2.2
Penentuan Titik Kendali
Kritis
Penentuan titik kendali kritis merupakan
bagian penting dalam menurunkan dan mengeleminasi bahaya (hazard) yang telah
diidentifikasi. Titik pengendalian kritis (TPK) atau control critical point (CCP)
diartikan sebagai setiap proses atau langkah dalam proses produksi yang tidak
terawasi dengan baik, kerusakan dan dapat menimbulkan kerugian ekonomi, serta
kemungkinan dapat menimbulkan ketidakamanan pangan. CCP ini dideterminasikan
setelah tata alir proses yang sudah teridentifikasi potensi hazard pada setiap
tahap produksi dan tindakan pencegahannya. CCP dapat diidentifikasi dengan
menggunakan pengetahuan tentang proses produksi dan semua potensi bahaya dan
signifikasi bahaya dari analisa bahaya serta tindakan pencegahan yang
ditetapkan. Tempat pengendalian khusus dapat dibedakan menjadi dua, yaitu TPK 1
yang merupakan titik untuk mencegah atau menghilangkan bahaya yang telah
mengalami proses pemanasan, dan TPK 2 yaitu berupa titik tempat meminimalisir
bahaya sampai batas aman dan dapat ditoleransi karena jumlah pencemar sudah
menjadi sangat rendah. Dalam pembuatan semangkok Bakso Ayam terdapat 14 CCP,
yaitu terdapat pada :
CCP 1 : Pada
pembelian bahan baku
CCP 2 : Pada
penyimpanan bahan baku
CCP 3 : Pada saat
pemotongan bahan baku
CCP 4 : Pada saat
penggilingan daging ayam
CCP 5 : Pada saat
penghalusan bumbu adonan pentol
CCP 6 : Pada saat
penggorengan tahu
CCP 7 : Pada saat
perendaman bihun
CCP 8 : Pada
pencampuran ayam dengan bumbu dan adonan pentol
CCP 9 : Pada saat
pencamuran air dengan bumbu kaldu
CCP 10 : Pada saat
pembentukan adonan pentol menjadi bulat
CCP 11 : Pada saat
perebusan adonan pentol, perebusan air kaldu, perebusan telur
CCP 12 : Pada saat
pengupasan kulit telur
CCP 13 : Pada saat
penyimpanan seluruh makan jadi
CCP 14 : Pada saat
pencampuran dan penyajian Bakso, tahu, telur, kaldu, bihun kedalam mangkuk
bakso