Tuesday, June 25, 2019

HACCP PEMBUATAN BAKSO


Diagram Alir


Identifikasi Bahaya pada Produk Bakso Ayam
Bahaya merupakan faktor yang dapat mempengaruhi secara negatif kepuasan konsumen. Bahaya tersebut meliputi bahan biologis, kimia, atau fisik di dalam atau kondisi dari makanan yang berpotensi dapat merugikan bagi kesehatan. Bahaya yang ditimbulkan dalam proses pembuatan Bakso Ayam dapat terjadi pada saat penyediaan bahan dasar, pengolahan, dan penyajiannya. Langkah ini merupakan penjabaran dari prinsip pertama dari HACCP, yang mencakup identifikasi semua potensi bahaya, analisa bahaya, dan pengembangan tindakan pencegahan. Untuk menanggulangi risiko bahaya tersebut maka dilakukan identifikasi kemungkinan terjadinya bahaya dalam pembuatan Bakso Ayam.
Tabel Identifikasi Bahaya Bakso Ayam
No.
Bahan mentah
Jenis Bahaya
Bahaya
Cara Pencegahan
1
Daging ayam
Fisik
Bulu ayam, pasir, dan debu
·         Bersihkan bulu ayam yang masih tertinggal
·         Cuci daging hingga bersih dengan air mengalir
Kimia
Pengawet
·         Direndam dalam air panas selama 30 menit dan dimasak dengan baik dan benar
Biologis
Listeria monocytogenes, Sallmonella, E. Coli patogen, dan Parasit
·         Perebusan daging hingga matang, berkisar  73oC sampai kedalam daging
2
Tepung kanji
Fisik
Debu, menggumpal
·         Penyimpanan pada suhu kamar dan gunakan wadah tertutup
Kimia
Pengawet
·         Pemasakan dengan baik dan benar
Biologis
Kapang
·         Jangan biarkan tepung terkena air
3
Garam
Fisik
Menggumpal, berair
·         Hindari dari sinar matahari langsung
Kimia
-

Biologis
Salmonella (hidup pada kandungan garam 10%), Listeria monocytogenes (10%), dan Staphylicoccus aureus (20%)
·         Penyimpanan dengan suhu 10-21oC pada gudang penyimpanan bahan makanan
4
Merica bubuk
Fisik
Menggumpal, debu
·         Penyimpanan pada wadah yang kering dan tertutup
Kimia
-

Biologis
Kapang
·       Simpan pada wadah yang kering
5
Bawang putih
Fisik
Tanah, busuk
·         Cuci dengan air mengalir
·         Hilangkan bagian yang busuk pada bawang dan simpan pada tempat yang kering
Kimia
Pestisida
·         Cuci dengan air mengalir dan masak dengan baik
Biologis
Jamur, ulat
·         Simpan bawang pada tempat yang kering
·         Hilangkan bagian bawang yang berulat
6
Air
Fisik
Berbau
·         Gunakan air dari PDAM atau sumur bor yang telah memenuhi syarat sebagai air bersih
Kimia
Kaporit
·         Rebus air dengan baik
Biologis
Coliform, E-coli
·         Rebus air sampai suhu 100oC
7
Telur ayam
Fisik
Bulu ayam, kotoran ayam
·         Cuci telur sampai bersih dengan air mengalir
Kimia
-

Biologis
Salmonella
·         Cuci telur sampai bersih dan rebus hingga matang
8
Tahu
Fisik
Berbau, berlendir
·         Hindari tahu dari sinar matahari
·         Apabila ingin disimpan dalam kulkas rebus terlebih dahulu agar lebih awet
Kimia
Pengawet
·         Merebus dengan air panas sebelum digoreng
Biologis
E-coli, Salmonella
·         Masaklah tahu sampai matang
9
Minyak goreng
Fisik
Bau tengik
·         Penyimpanan dengan wadah tertutup dan tidak terlalu lama disimpan
Kimia
-

Biologis
-

10
Bihun jagung
Fisik
Bau tengik
·         Simpan pada suhu kamar dan jangan biarkan dalam keadaan terbuka
Kimia
Pengawet
·         Masak dengan baik dan benar
Biologis
-

11
Kol
Fisik
Layu
·         Hindari dari sinar matahari langsung
·         Masukan kedalam kulkas jika ingin disimpan lebih lama
Kimia
Pestisida
·         Cuci dengan air yang mengalir sampai bersih
Biologis
Ulat
·         Hilangkan bagian yang terkena ulat
12
Tulang ayam
Fisik
Debu
·         Cuci tulang ayam sampai bersih dengan air mengalir
Kimia
Pengawet
·         Masak dengan baik dan benar
Biologis
E-coli, Salmonella
·         Masak hingga kuah kaldu mendidih
13
Bumbu penyedap
Fisik
Debu, menggumpal
Simpan dengan wadah tertutup dan hindari bumbu dari air
Kimia
-

Biologis
Kapang
Simpan dalam wadah kering dan tertutup

2.2         Penentuan Titik Kendali Kritis
Penentuan titik kendali kritis merupakan bagian penting dalam menurunkan dan mengeleminasi bahaya (hazard) yang telah diidentifikasi. Titik pengendalian kritis (TPK) atau control critical point (CCP) diartikan sebagai setiap proses atau langkah dalam proses produksi yang tidak terawasi dengan baik, kerusakan dan dapat menimbulkan kerugian ekonomi, serta kemungkinan dapat menimbulkan ketidakamanan pangan. CCP ini dideterminasikan setelah tata alir proses yang sudah teridentifikasi potensi hazard pada setiap tahap produksi dan tindakan pencegahannya. CCP dapat diidentifikasi dengan menggunakan pengetahuan tentang proses produksi dan semua potensi bahaya dan signifikasi bahaya dari analisa bahaya serta tindakan pencegahan yang ditetapkan. Tempat pengendalian khusus dapat dibedakan menjadi dua, yaitu TPK 1 yang merupakan titik untuk mencegah atau menghilangkan bahaya yang telah mengalami proses pemanasan, dan TPK 2 yaitu berupa titik tempat meminimalisir bahaya sampai batas aman dan dapat ditoleransi karena jumlah pencemar sudah menjadi sangat rendah. Dalam pembuatan semangkok Bakso Ayam terdapat 14 CCP, yaitu terdapat pada :
CCP 1             : Pada pembelian bahan baku
CCP 2             : Pada penyimpanan bahan baku
CCP 3             : Pada saat pemotongan bahan baku
CCP 4             : Pada saat penggilingan daging ayam
CCP 5             : Pada saat penghalusan bumbu adonan pentol
CCP 6             : Pada saat penggorengan tahu
CCP 7             : Pada saat perendaman bihun
CCP 8             : Pada pencampuran ayam dengan bumbu dan adonan pentol
CCP 9             : Pada saat pencamuran air dengan bumbu kaldu
CCP 10           : Pada saat pembentukan adonan pentol menjadi bulat
CCP 11           : Pada saat perebusan adonan pentol, perebusan air kaldu, perebusan telur
CCP 12           : Pada saat pengupasan kulit telur
CCP 13           : Pada saat penyimpanan seluruh makan jadi
CCP 14           : Pada saat pencampuran dan penyajian Bakso, tahu, telur, kaldu, bihun kedalam mangkuk bakso

No comments:

Post a Comment