Thursday, June 20, 2019

EDUCATION: Kondisi Lingkungan dan Pekerjaan Ibu dengan Preeklampsia



Kondisi Lingkungan dan Pekerjaan Ibu dengan Preeklampsia
-          Pendidikan
Menurut Manuaba (2010) pengetahuan ibu hamil tentang Preeklampsia sangat penting karena hampir 50% kematian ibu dan janin disebabkan karena preeklampsia. Merupakan hal penting bagi ibu hamil untuk mengetahui tentang preeklampsia sedini mungkin. Semakin sering ibu hamil memeriksakan kehamilannya akan semakin mudah menemukan adanya gangguan dalam kehamilan. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa untuk mengurangi terjadinya preeklampsia adalah dengan cara deteksi dini dan disiplin kontrol tekanan darah selama hamil. Mereka merasa tidak perlu memeriksakan dirinya secara rutin ke pelayanan kesehatan. Masih banyak ibu yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan kehamilan, yang menyebabkan tidak terdeteksinya faktor-faktor risiko tinggi yang mungkin dialami oleh mereka. Risiko ini baru diketahui pada saat persalinan yang seringkali sulit ditangani sehingga berakibat fatal yaitu kematian. Hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pengetahuan dan kurangnya informasi.
-          Lingkungan kerja
Menurut Newburn (2003) ibu yang bekerja ketika hamil meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia. Wanita hamil yang bekerja perlu menggurangi stress akibat kerja yang mereka alami. Kondisi di tempat kerja sangat rawan memicu stress yang dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi. Preeklampsia terjadi jika tekanan darah wanita hamil naik sangat tinggi. Akibatnya dapat terjadi komplikasi seperti terhambatnya aliran darah serta memicu terjadinya eklampsia. Jika itu terjadi, ibu hamil dapat mengalami kekejangan yang sangat berbahaya.
-          Pendapatan

Beberapa ahli menyimpulkan bahwa wanita dengan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik akan lebih jarang menderita preeklampsia, tanpa mempedulikan hal tersebut, preeklampsia yang diderita oleh wanita dari keluarga mampu tetap saja bisa menjadi berat dan membahayakan nyawa seperti halnya eklampsia yang diderita wanita remaja didaerah kumuh (Cunningham,dkk, 2005). Penelitian Zamli (2007) menyatakan bahwa dari 94 responden ditemukan ada hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian preeklampsia. Hal ini dikaitkan dengan tingkat pendapatan yang rendah sehingga mereka tidak mampu membeli makanan dengan gizi yang baik. Penelitian Brown (2005) bahwa nutrien-nutrien antioksidan dapat menangkal gangguan-gangguan radikal bebas, yang diharapkan mampu mencegah terjadinya kerusakan endotel yang dapat meningkatkan risiko preeklampsia. Hasil penelitian Subakir, dkk (2002), menunjukkan bahwa dari 18 ibu hamil yang diberikan suplemen kalsium dan vitamin A, tidak satupun mengalami peningkatan tekanan darah dan berat badan bayi lahir
-          Pertanian dan bahan makan
Preeklampsia adalah suatu kondisi yang terjadi pada masa kehamilan memasuki minggu kedua puluh, biasanya disertai dengan gejala hipertensi, proteinuria, kenaikan berat badan yang sangat cepat karena adanya edema, mual, muntah, pusing, nyeri lambunga, dan kesadaran menurun. Untuk penanganan diet untuk kasus preeklampsia adalah memperhatikan asupan garam dan proteinnya. umumnya kondisi preeklamsia yang parah, disarankan untuk rawat inap di rumah sakit karena kondisi ibu tidak memungkinkan untuk mendapatkan semua nutrsisi dari asupan hariannya. asupan gizi nya bisa terpenuhi jika diberi asupan nutrisi tambahan melalui parenteral. tetapi dalam kondisi yang masih memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dengan masalah preeklamsi dapat dianjurkan menu diet berikut ini.
contoh menu diet preeklamsia ibu hamil


-          Pelayanan Kesehatan
Angka kejadian preeklampsia/eklampsia lebih banyak terjadi di Negara berkembang dibanding pada negara maju. Hal ini disebabkan oleh karena di negara maju perawatan prenatalnya lebih baik. Kejadian preeclampsia dipengaruhi oleh paritas, ras, faktor genetik dan lingkungan. Kehamilan dengan preeklampsia lebih umum terjadi pada primigravida, sedangkan pada multigravida berhubungan dengan penyakit hipertensi kronis, diabetes melitus dan penyakit ginjal (Baktiyani, 2005). Antenatal Care merupakan pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Rozikhan, 2006). Pemeriksaan Antenatal dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan terdidik dalam bidang kebidanan. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan antenatal sebanyak 4 kali, yaitu pada setiap trimester dan trimester terakhir sebanyak 2 kali (Kartika, 2001). Dengan kunjungan ANC yang teratur dan rutin dapat diketahui tanda-tanda preeklampsia, yang sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia berat dan eklampsia (Wiknjosastro, 2007).Preeklampsia berat merupakan risiko yang membahayakan ibu di samping membahayakan janin. Ibu hamil yang mengalami preeklampsia berisiko tinggi mengalami gagal ginjal akut, pendarahan otak, pembekuan darah intravaskular, pembengkakan paru-paru, kolaps pada sistem pembuluh darah dan eklampsia. Risiko preeklampsia pada janin antara lain plasenta tidak mendapat asupan darah yang cukup, sehingga janin bisa kekurangan oksigen dan makanan Hal ini dapat menimbulkan rendahnya bobot tubuh bayi ketika lahir dan juga menimbulkan masalah lain pada bayi seperti kelahiran prematur sampai dengan kematian pada saat kelahiran (Prawirohardjo, 2008). Meningkatkan akses rujukan yaitu: pemanfaatan sarana dan fasilitas pelayanan kesehatan ibu sesuai dengan faktor risikonya melalui rujukan berencana bagi ibu dan janin.

p20008090g404002.jpg




Kurniasih, Dedeh. (2012). Preeklampsia bisa berakibat fatal. Anak ibu-artikel panduan kesehatan anak ibu dan bayi. Diperoleh tanggal 3 September 2012 dari Anak-ibu.com/panduan/preeklampsia-bisa-berakibat-fatal.
Faktor-faktor penyebab preeklampsia terhadap ibu hamil. Diakses pada tanggal 26 Februari 2016
Faktor-faktor penyebab preeklampsia terhadap ibu hamil. Diakses pada tanggal 26 Februari 2016
Faktor-faktor penyebab preeklampsia terhadap ibu hamil. Diakses pada tanggal 26 Februari 2016
http://pasca.unhas.ac.idjurnalfilesc68ca1a8ffc79c60198732bca55722cf.pdf

No comments:

Post a Comment