Friday, June 21, 2019

FIKSI: DRAMA CINDERELLA BAD ENDING


Cinderella’s Bad Ending

Tokoh:






Narator
Cinderella
Ibu Tiri
Saudara Tiri 1
Saudara Tiri 2
Ibu Peri
Pangeran
Pengawal


Narator      : Harap perhatian, Bioskop Sen3petal segera dimulai, masing – masing pemimpin pasukan menyiapkan pasukannya.
(Cinderella, Ibu Tiri, dan kedua saudari tirinya masuk (mematung))

Narator      : Pada zaman dahulu, hiduplah seorang gadis yatim piatu yang malang bernama Cinderella. Dia tinggal bersama Ibu Tiri, dan dua saudari tirinya yang kejam. Hidupnya sangaaat menderita. Akankah Cinderella menemukan kebahagiaannya? Anda penasaran? Karena itu, saksikan terus Cinderella’s bad ending… (Keluar)
Ibu Tiri        : Eh Cinderella! Kalau kerja tuh yang bener! Ngepel lantai segitu aja dari tadi nggak siap – siap?!!
S. Tiri          : Iya! Dasar lelet!!
Ibu Tiri        : Nanti habis ngepel, kamu jangan lupa nguras sumur! Ngerti?!
Cinderella       : I…i…i…i…iya ma…
S. Tiri 1       :    Eh, nggak usah sok – sok gagap deh! Sok dramatis banget! Emang sinetron… dramatis?!!
S. Tiri 2       : Terus nanti habis nguras sumur, jangan lupa bersihin kandangnya si Manis ya!
S. Tiri 1       : Tapi hati – hati ya! Katanya sih… si Manis itu suka makan orang!
S. Tiri 2       : Ya iyalah…! Secara gitu, si Manis kan harimau!
Bertiga       : Ha…ha…ha… Yuuu’…
(Ibu Tiri, dan kedua saudara tiri Cinderella pergi meninggalkan ruangan)
Cinderella  : Kenapa sih hidup aku tuh selalu menderita… Hiks…hiks…hiks… (Sambil berlalu)
(Ibu tiri, dan kedua saudara tiri Cinderella berada di dalam ruangan, lalu Cinderella masuk ke ruangan (mematung), Narator masuk)
Narator      : 3 jam 24 menit 51 detik kemudian… Setelah Ciderella menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh Ibu Tiri dan dua saudari tirinya, dia pergi menemui mereka. (Keluar)    
Ibu Tiri        : Gimana?! Sudah siap semuanya?!
Cinderella  : Sudah Ma…
S. Tiri 1       : Awas kalau masih ada yang kotor!
S. Tiri 2       : Iya, awas kamu!
(Pengawal dan Pangeran masuk ke ruangan (semua mematung). Narator masuk)
Narator      : Tiba-tiba seorang Pangeran… Mmm… Yang menurut buku cerita Cinderella yang kami baca… SANGAT TAMPAN… Beliau datang ke rumah Cinderella bersama Pengawalnya. (Keluar)      
Pengawal   : Yang Mulia Pangeran Muda datang!
Ibu Tiri        : (Memberi hormat bersama ketiga anaknya) Maaf Yang Mulia Pangeran. Ada perlu apa Pangeran datang jauh – jauh kemari?
Pangeran    : Maksud kedatangan saya kemari adalah… Lanjutkan Pengawal!
Pengawal   : Mmm… Baik Yang Mulia! Maksud kedatangan kami ke mari adalah untuk memberitahukan bahwa, nanti malam akan diadakan pesta dansa di istana. Pesta diselenggarakan dari pukul 10.00 malam sampai dengan pukul 01.00 dini hari. Pesta itu dibuat untuk mencari calon istri bagi Pangeran. Karena itu, diminta bagi seluruh gadis di kerajaan ini untuk mengikuti pesta tersebut. Demikianlah.
Ibu Tiri        : Jadi, anak-anak saya boleh ikut, Pangeran?
Pangeran    : Of course Madam! Yah saya rasa cukup, kalau begitu saya permisi dulu ya. Dadah…Bye…bye…! (Pergi sambil melambaikan tangan)
Ibu Tiri        : Silakan Pangeran. Terimakasih ya Pangeran… (Bersama kedua anaknya)
(Pangeran keluar dari ruangan bersama pengawalnya. Narator masuk)
Narator      : Mondar-mandir, mondar-mandir, Cabe deh… Huh… Setelah pangeran yang luar biasa tampan itu pergi, Cinderella menemui ibu tiri dan kedua saudari tirinya. Apa yang akan dia lakukan? Hmm… Sebenarnya saya rasa pemirsa sudah tahu, tapi yah… Tonton aja lah… (Keluar)
S. Tiri          : Yees…!
S. Tiri 1       : Ya ampun…! Aku udah nggak sabar banget buat pesta dansa nanti malam…!
S. Tiri 2       : Iya aku juga…! Pokoknya aku bakalan dandan habis – habisan buat pesta dansa nanti malam.
Ibu Tiri        : Ya, dan setelah pesta dansa itu, salah satu dari kalian berdua akan jadi istri Pangeran…! Yeee…! (Bersama – sama sambil tepuk tangan)
Cinderella  : Hmm… maaf Ma, Ella boleh ikut ke pesta nggak Ma…?
Ibu Tiri        : Haah?! Mau ikut ke pesta?! Ya jelas nggak boleh lah!!
S. Tiri 1       : Iya, berani – beraninya mau ikut ke pesta! Nggak pantes tau!!
S. Tiri 2       : Nanti kalau kamu ikut, dikirain gembel lagi! Makanya ngaca dong!
Ibu Tiri        : Daripada minta yang nggak – nggak, mendingan sekarang kamu bantuin kami siap – siap buat pesta nanti malam! (Pergi bersama kedua anaknya, diikuti Cinderella)
(Ibu tiri, dan kedua saudara tiri Cinderella sudah berada di dalam ruangan. Cinderella masuk (mematung). Narator masuk)
Narator      : Pada malam harinya… Ibu tiri dan kedua saudari tiri Cinderella bersiap-siap untuk pergi ke istana dengan mobil BMW mereka. KATANYA… (Keluar)
Ibu Tiri        : Nah sekarang sudah siap semuanya! Kalian cantik – cantik banget sayang!
S. Tiri          : Ya Iya dunks!
Ibu Tiri        : Nah Cinderella, kamu jaga rumah yang bener ya!
Cinderella  : Iya Ma…
S. Tiri         : Da…da… Cinderella…! (Pergi sambil melambaikan tangan).
Cinderella  : (Duduk) Yah, seperti biasa di cerita Cinderella bakal ada Ibu Peri yang akan datang membantu, jadi tenang aja…
(Ibu Peri masuk ke ruangan sambil berputar – putar ala penari balet)
Cinderella  : Tuh kan bener… Tapi kok kurang meyakinkan ya…?
Ibu Peri       : Aduh, pusing beneran… (Diam sejenak) Huh, ingat… wibawa… Hmm… Cinderella, aku adalah Ibu Peri yang akan membantumu mengatasi semua permasalahanmu.
Cinderella  : Ah, yang bener Ibu Peri?? Gimana caranya?
Ibu Peri       : Oh, caranya gampang sekali, cukup ketik REG spasi IBU PERI, kirim ke 1234. SMS yang kamu dapat langsung dari HP saya. Ditunggu ya!
Cinderella  : Aah, serius dong Ibu Peri!
Ibu Peri       : Ya pakai magic dong! Gimana sih?! Namanya juga Ibu Peri… Ya sudah, sekarang kamu ceritakan ke saya semua masalah yang melanda dirimu.
Cinderella  : Baiklah Ibu Peri, cerita ini dimulai sebelum saya lahir. Waktu itu ibu saya…
Ibu Peri       : Sebelum lahir?? Eh tunggu, ceritanya itu nggak usah panjang-panjang. Pokoknya ceritanya itu singkat, padat, dan jelas.
Cinderella  : Ooo gitu, ngobrol dong! Begini Ibu Peri, hidup saya itu sangat menderita. Ibu tiri dan kedua saudara tiri saya itu selalu menyiksa saya. Dan malam ini ada pesta dansa di istana… Tapi mereka melarang saya ke sana karena penampilan saya ini… Hiks…hiks…
Ibu Peri       : Hiks…hiks… Karena di naskah disuruh terharu… Saya juga jadi terharu… (Sambil mengelap matanya dengan baju Cinderella) Baiklah, kalau begitu saya akan langsung mulai dengan memberi kamu gaun yang bagus. Kita mulai prosedur yang pertama… Bim salabim abrakadabrah…!
Cinderella  : (Membuka mata) Lho, kok nggak berubah sih Ibu Peri…
Ibu Peri       : Sabar dong… (Pergi ke belakang Cinderella, mengambil kotak berisi gaun dan peralatan make over) Nah ini dia! (Sambil memberikan kotak tersebut) Di kotak ini semuanya lengkap, ada gaun, lipstick, bedak, eye’s shadow, pokoknya lengkap deh…!
Cinderella  : Kirain habis dibacain manteranya langsung blek! Kepasang semua…
Ibu Peri       : Ssstt! Jangan banyak komentar! Sekarang kamu mau apa lagi? Semuanya, saya beri.
Cinderella  : Saya mau… mobil, plus sopir sama bodyguardnya buat pergi ke istana.
Ibu Peri       : (Merogoh sakunya) Nih! (Sambil memberi selembar uang pada Cinderella)
Cinderella  : Lima ribu? Buat apaan?
Ibu Peri       : Kamu pergi ke istana naik angkot, itu ongkosnya…!
Cinderella  : Naik angkot?!
Ibu Peri       : Iya. Kan lengkap tuh, mobil, sopir, plus bodyguardnya alias kernetnya. Eh nanti ongkosnya jangan lupa diganti ya!
Cinderella  : Udah nyuruh naik angkot, ongkosnya minta diganti pula… Gimana sih ni Ibu Peri… 
Ibu Peri       : Ah jangan banyak komen ah! Ya udah, sekarang tugas saya sudah selesai kan??
Cinderella  : Eh, tunggu dulu Ibu Peri! Sepatu saya gimana? (Sambil menunjukkan kakinya)
Ibu Peri       : Oh iya, sori, ayam forget. Baiklah… Bim salabim abrakadabrah…!
Cinderella  : Nggak terjadi apa – apa lagi?!
Ibu Peri       : Shut up ah! (Lalu mengambil sebuah kotak berisi sepatu di belakang Cinderella) Nih… (Sambil memberikan kotak tersebut pada Cinderella)
Cinderella  : Waah… Kotaknya aja udah bagus banget, gimana isinya ya… (Lalu membuka kotak itu) Hah?! (Lalu mengangkat sepatu dari dalam kotak itu) Kok sepatu kayak ginian sih Ibu Peri?! Warnanya item lagi… Ini mah sepatu sekolah…!
Ibu Peri       : Emangnya kenapa?
Cinderella  : Ya ampun Ibu Peri… (Lalu mengambil sebuah buku dan meniup debu yang ada di atasnya) Haatsyi… haatsyi…
Cinderella  : Ini ya Ibu Peri. (Sambil menunjukkan buku cerita Cinderella) Di buku ini diceritakan bahwa Cinderella itu pergi ke pesta dengan menggunakan sepasang sepatu kaca…!
Ibu Peri       : Oh gitu toh… Saya baru tahu ceritanya… Yah mau gimana lagi lah… Daripada kamu nyeker ke istana?!
Cinderella  : Ya tapi kan… Ah ya udah deh!
Ibu Peri       : Baiklah, sekarang tugas saya disini sudah selesai. Oh ya, ingat! Kamu harus kembali ke rumah jika sudah tepat pukul 12.00 malam! Kalau tidak, semua sihir itu akan lenyap, Ok?!
Cinderella  : Hah?! Jam 12.00 malam?! Sekarang aja udah jam setengah 12 malam?! Terus ditambah waktu perjalanan kesana… Mana cukup waktunya Ibu Peri?!
Ibu Peri       : DL!!! Ya udah, saya pergi dulu ya! (Berputar ala penari balet) Oh iya, lupa! (Berputar lagi ke arah Cinderella) Saya lupa ngasih tagihan pembayaran ini ke kamu. (Sambil memberikan tagihan itu ke Cinderella)
Cinderella  : Tagihan apa nih?
Ibu Peri       : Ini tagihan untuk pembelian baju, make up, sama sepatu.
Cinderella  : Jadi semuanya itu nggak gratis?!
Ibu Peri       : Hari gini gratis?! Hello!! 2013 neng!! Cabe deh… Mahal book… Alah… Udah ya, dadah…! (Berputar)
Cinderella  : Yah kalau gitu mah sama aja bohong…! Iih…!
(Cinderella keluar, Narator masuk.)
Narator      : Di cerita dikatakan bahwa kedatangan Ibu Peri memberikan secercah harapan pada Cinderella... Hmm… Apa iya? Ya sudahlah… Kita lanjut ke istana… Guys! Come in! (Pangeran, Pengawal, Ibu Tiri dan kedua anaknya masuk dan langsung mematung) Akankan Cinderella menemukan kebahagiaannya? Penasaran? Karena itu saksikan terus Cinderella’s Bad Ending… Dan jangan lupa kalau anda terserang gejala flu disertai batuk, minum OBH Combi Flu dan Batuk! (Sambil menunjukkan sebotol obat) Dijamin flu dan batuk anda langsung lewat… Ingat ingat! Ting. (Sambil mengedipkan mata bersama Ibu Peri yang masuk, lalu keluar bersama sambil berputar)
Pangeran    : (Sedang mencari kutu di kepala, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya) Hmm… Yang ini rasanya gurih lho pengawal. (Pengawal sedang memijit pundak Pangeran)
Pengawal   : Wah, enak dong Pangeran?
Pangeran    : Iya dong, kamu mau ngicipin?
Pengawal   : Ah, nggak usah repot – repot Pangeran. Pangeran ini baik sekali lho, sampai – sampai kutu aja ditawarin.
Pangeran    : Harus dong. Ini rahasia ketampananku. Yakin kamu nggak mau?
Pengawal   : Yakin Pangeran. Terima kasih. Hmm… Ngomong – ngomong Pangeran, kok Pangeran nggak berdansa sama para tamu sih?
Pangeran    : Lihat nih! (Sambil menunjukkan jempol kakinya yang bengkak)
Pengawal   : Gilak! Gede banget Pangeran… Ck… ck…ck… Kok bisa Pangeran?
Pangeran    : Mereka semua itu pada nggak bisa dansa, jempol saya ke – injek terus. Jadi kayak gini deh…
Pengawal   : Mereka yang nggak bisa atau Pangeran yang nggak bisa??
Pangeran    : Dua – duanya.
Pengawal   : Ya pantes kalau gitu…
(Cinderella masuk sambil terengah – engah. (Para tamu berbisik – bisik))
Cinderella  : Hosh… hosh…
Pengawal   : Wuih, gilak! Tu cewek cantik banget Pangeran!
Pangeran    : Iya. Saya samperin dulu ya Pengawal.
Pengawal   : Iya Pangeran.
Pangeran    : Wahai gadis yang cantik, siapa gerangan namamu?
Cinderella  : Nama saya… (Tiba – tiba jam berdentang 12 kali dan menunjukkan tepat pukul 12.00 malam) Aduh, sialan! Gara – gara angkotnya tadi mogok jadi telat deh! Hmm… maaf ya Pangeran, tapi saya harus pergi… (Lalu berlari ke arah pintu keluar)
Pangeran    : Tapi…
Cinderella  : (Berusaha melepaskan sepatunya) Iih, kok nggak lepas – lepas sih?! (Melepaskan salah satu sepatunya lalu kembali ke tempat Pangeran dan memberikannya pada Pangeran) Ini Pangeran.
Pangeran    : Hei! Tunggu dulu! Huh… (Lalu mengendus sepatu itu) Ih, gilak! Cantik – cantik sepatunya bau banget! Pengawal!
Pengawal   : Baik Pangeran! (Memakai sarung tangan, lalu memasukkan sepatu itu ke dalam kantong plastik)
Pangeran    : Saya harus menemukan gadis itu…
(Pangeran dan Pengawal keluar. Ibu Tiri, dan kedua anaknya duduk. (Mematung) Narator masuk.)
Narator      : Keesokan harinya, karena begitu penasaran dengan pemilik sepatu yang bau itu… Maka Pangeran dan Pengawalnya pergi mencari si pemilik sepatu yang bau itu dari rumah ke rumah. Hingga akhirnya mereka sampai ke rumah Cinderella. (Keluar)  
S. Tiri 1       : Kira – kira cewek yang kemarin itu siapa ya?
S. Tiri 2       : Tau deh…
Bertiga       : Huh…
(Cinderella masuk sambil membawa minuman. Ketiganya langsung meminum minuman itu. (Serempak) Pangeran dan Pengawal masuk)
Pengawal   : Yang Mulia Pangeran Muda datang!
Ibu Tiri        : (Memberi hormat bersama ketiga anaknya) Maaf Yang Mulia Pangeran. Ada perlu apa Pangeran datang jauh – jauh kemari?
Pangeran    : Maksud kedatangan saya kemari adalah… Lanjutkan Pengawal!!
Pengawal   : Beuh… Baiiik Yang Mulia! Maksud kedatangan kami kemari adalah untuk mencari gadis yang memiliki ukuran kaki yang sama dengan sepatu yang kami bawa ini (Sambil menunjukkan sebuah sepatu). Dan gadis itu akan menjadi istri sang Pangeran. Demikian.
Pangeran    : Begitulah, jadi silakan anak – anak ibu mencoba memakai sepatu ini.
S. Tiri         : Yeess!! Aku duluan… Aku duluan…! (Sambil menarik – narik sepatu itu)
Ibu Tiri        : Eeh! Kalian jangan kelahi! Sekarang kakak yang nyoba duluan, habis itu baru adik!
S. Tiri 1      : Weeek! (Sambil mejulurkan lidah ke adiknya)
S. Tiri 2      : Iih, nggak adil!
S. Tiri 1       : Iih, susah banget sih! (Sambil berusaha memasukkan kakinya ke dalam sepatu itu. Ah, kekecilan nih!
Pengawal   : Teet! Maaf, anda kurang beruntung. Coba lagi lain waktu. Next!
S. Tiri 2       : Kasian deh loe! (Mengejek kakaknya, lalu dia memasukkan kakinya ke dalam sepatu itu) Yes, pas… pas…!
Pengawal   : (Melihat ke sepatu itu) Bohong! Sepatunya kebesaran! Maaf, anda nggak tahu diuntung! Jangan coba lagi lain waktu! Next!
Ibu Tiri        : Kalau mereka nggak berhasil, berarti saya dong peserta selanjutnya!
Pangeran    : Enak aja! Udah tua nyadar dong! Peserta selanjutnya ya gadis itu! (Sambil menunjuk Cinderella)
Cinderella  : Saya, Pangeran?
Pangeran    : Ya iyalah… (Lalu Cinderella mencoba memakai sepatu itu)
Pengawal   : Yak! Pas Pangeran! Inilah dia calon istri Pangeran Muda!
Cinderella  : Yeeee!! Weekk!! (Menjulurkan lidah ke Ibu Tiri dan kedua saudari tirinya)
Bertiga       : Haah???? Kok bisa ?? Yaaah… (Terduduk)
(Ibu Tiri dan kedua anaknya keluar, Pangeran, Pengawal dan Cinderella tetap di dalam. (Mematung) Narator masuk.)
Narator      : Apakah setelah ini Cinderella’s Bad Ending akan berakhir Happy Ending? Anda penasaran? Saya juga… (Keluar)
Pangeran    : Nah Cinderella, ini dia rumah barumu. Rumah baru kita!
Cinderella  : Waah, bagus banget Pangeran! Tadi itu halamannya berapa luasnya Pangeran?
Pangeran    : Yaa, sekitar 10 hektaranlah. Nah Cinderella, sekarang kamu kerjakan tugas kamu ya! (Sambil memberikan sapu dan kain lap)
Cinderella  : Tugas? Maksudnya apa Pangeran?
Pengawal   : Jadi Tuan Putri ini belum paham juga ya? Begini, sebenarnya Pangeran itu mencari istri yang bisa melayani Pangeran dalam segala hal, misalnya menyapu, mengepel atau nyabut rumput gitu.
Cinderella  : Lho, emangnya disini nggak ada pembantu apa?
Pangeran    : Karena krismon, semua pembantu disini saya PHK, dan lagi mereka nuntut gaji yang lebaaayyy. Nah, kalau istri kan nggak perlu digaji…
Cinderella  : Jadi disini saya mesti nyapu, terus nyabut rumput di halaman yang luasnya 10 hektar itu?!
Pengawal   : Lebih tepatnya sih 11 hektar Tuan Putri.
Cinderella  : Kurang ajar!! Kalau gitu mah mendingan saya di rumah yang lama daripada disini! (Berlari keluar)
Pangeran    : Ehh!! Jangan pergi!! (Mengejar Cinderella bersama Pengawal, Narator masuk)
Narator      : Demikianlah cerita Cinderella’s Bad Ending. Dan akhirnya Cinderella hidup menderita selamanya… Hmm… Cerita yang aneh…                
*Selesai ?? -_-"


No comments:

Post a Comment