SENI TARI
Seni
Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak ritmis dan
indah. Kini kami akan mengklasifikasian jenis tari yang ada di Bali.
Berdasarkan jenisnya tari dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:
1)
Jenis Tari menurut Fungsinya,
2)
Jenis Tari menurut Koreografinya,
3)
Jenis Tari menurut Cara Penyajiannya,
4)
Jenis Tari menurut Tema atau Isinya.
Jenis
Tari Menurut Fungsinya
1. Seni tari Wali/Sakral (religius dance), tarian ini
berfungsi sebagai pelengkap pelaksana dalam upacara keagamaan yang dilakukan di
Pura-pura dan tempat-tempat yang ada hubungannya dengan upacara agama, sebagai
pelaksana upacara dan upakara agama tidak pakai lakon contohnya tari Rejang,
tari Pendet.
2 2. Seni tari Bebali/ceremonial dance, adalah seni
tari yang berfungsi sebagai pengiring upacara/upakara di Pura-pura atau di luar
pura pada umumnya memakai lakon, contohnya Drama Tari, Topeng, Arja
S 3. Seni tari Bali-balian (secular dance), adalah
segala tari yang mempunyai unsur dan dasar tari dari seni tari yang luhur yang
tidak tergolong tari wali ataupun tari bebali serta mempunyai fungsi sebagai
seni serius dan seni hiburan. Contohnya, tari Legong
Keraton, tari Joged (Bandem, 1991), Sedangkan dalam buku pengantar pengetahuan
tari menyatakan bahwa tari menurut fungsinya dibagi menjadi 3 yaitu:
1 1. Tari Pura
(Tari Wali), pada mulanya dalam serangkaian upacara di Pura Tari Upacara adalah
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kronologis upacara-upacara tersebut.
Tarian ini biasa diadakan pada karya (piodalan besar di Pura). Tarian ini
dilaksanakan sejak mulai sampai berakhirnya upacara dengan gerak-gerik ritmis
yang simbiolis meskipun belum boleh dikatakan tari sepenuhnya tetapi sudah
mengarah kepada bentuk-bentuk tari harus dilaksanakan secara murni dan
konsekwen. Contohnya: Tari Rejang, dan Tari Pendet
2. Tari
Ritual (Tari Bebali), tari yang erat hubungannya dengan upacara adat yang
mengharapkan keselamatan dalam hidup dan kehidupan. Contohnya: Tari baris, Tari
Sanghyang, Tari Barong.
3. Tari
Hiburan (pergaulan), sesuai dengan fungsinya, tarian ini adalah sebagai sarana
untuk mengungkapkan rasa sukaria, rasa gembira, dan untuk pergaulan. Pada
umumnya tarian ini di Bali ditarikan oleh wanita, tetapi ada pula yang
ditarikan oleh pria, namun melukiskan peran wanita. Cetusan rasa gembira
merupakan pergaulan antara pria dan wanita. Contohnya: Joged Bumbung, dan Tari
Leko.
Dalam uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menurut fungsinya
tari dibedakan menjadi tiga yaitu: Tari Wali merupakan tarian sakral yang hanya
ditarikan di tempat-tempat suci, Tari Bebali, yang masih ada hubungannya dengan
upacara adat baik di Pura maupun di luar Pura yang sudah memakai lakon, tari
Bali-balian, tarian yang sudah mengandung unsur seni dan hiburan.
Jenis
Tari Menurut Koreografi (Pencipta/Penggubah)
Artika dalam bukunya Pendidikan Seni Tari menyatakan, jenis-jenis
tari menurut koreografinya dapat dibagi 3 yaitu:
1 1. Tarian
Rakyat, adalah tarian yang sudah mengalami perkembangan masyarakat primitif
sampai sekarang. Tarian ini sangat sederhana dan tidak begitu mengindahkan
norma-norma keindahan dan bentuk yang standar. Pada zaman masyarakat primitif
tarian ini merupakan Tarian Sakral yang mengandung magis. Gerak-gerik tariannya
sangat sederhana karena yang dipentingkan adalah keyakinan yang terletak di
belakang tarian tersebut., contohnya tarian meminta hujan, tarian untuk
mempengaruhi binatang buruan. Tarian di Indonesia yang berpijak Tarian Primitif
misalnya Tari Sanghyang, Tari Barong, dan sebagainya. Sedangakan yang masih
merupakan ungkapan kehidupan rakyat yang pada umumnya merupakan tari gembira
atau tarian pergaulan/sosial misalnya tari joged.
2. Tari
Klasik, adalah tari yang semula berkembang dikalangan Raja dan bangsawan yang
telah mencapai kristalisasi artistik yang tinggi sehingga memiliki nilai
tradisional. Tari klasik merupakan tarian dipelihara di istana raja-raja dan
bangsawan yang telah mendapat pemeliharaan yang baik sekali bahkan sampai
terjadi adanya standarisasi di dalam koreografinya.
3. Tari
Kreasi Baru, adalah tarian yang sudah diberi pola garapan baru, tidak lagi
terikat kepada pola-pola yang telah ada dan lebih menginginkan kebebasan dalam
hal ungkapan meskipun sering gerakannya berbau tradisi.
Jenis
Tari menurut Cara Penyajiannya.
Menurut
Cara Penyajiannya tari dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Tari
Tunggal, adalah tari pertunjukan yang hanya ditarikan oleh satu orang penari.
2. Tari
berpasangan/Tari Duet, adalah tarian yang dilakukan oleh dua peran, diantara
peran yang satu dengan yang lainnya saling melengkapi atau ada kaitan yang erat
di dalam koreografinya baik berpasangan sejenis maupun berpasangan tidak
sejenis.
3. Tari
Kelompok/Massal, adalah tarian ini bisa juga disebut drama taro karena selain
diuraikan banyak orang juga membawakan suatu cerita lengkap atau sebagian.
Dalam uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa tari menurut penyajiannya dapat dibagi 3 yaitu: Tari Tunggal (dibawakan
satu orang), Tari Berpasangan (dibawakan oleh dua orang peran, dimana peran
yang satu dengan lain saling melengkapi), Tari Massal tarian yang dibawakan
oleh banyak orang, juga bisa membawakan suatu cerita lengkap atau sebagian yang
disebut Drama tari.
Jenis Tari
Menurut Cara Isi/Temanya
Jenis tari menurut Temanya
dapat dibagi 4 yaitu:
1. Tari Panthomin, yaitu tarian yang menirukan gerak-gerik
dari objek yang terdapat diluar diri manusia.
2. Tari Erotik, adalah tarian yang mengandung isi yang
erotis atau percintaan.
3. Tari Eroik/Tari Kepahlawanan, yaitu tarian yang
mempunyai latar belakang penghindaran terhadap penderitaan (Tari Barong) dan
tarian Perang (Tari Baris).
4. Drama Tari yaitu tarian yang membawakan suatu cerita
biasanya ada yang berdialog dan ada yang tidak memakai dialog.
No comments:
Post a Comment