Saturday, May 2, 2020

PATOFISIOLOGI STROKE


A.    DEFINISI PENYAKIT
Penyakit stroke adalah gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke otak mengalami gangguan (berkurang). Akibatnya, nutrisi dan oksigen yang dbutuhkan otak tidak terpenuhi dengan baik. Penyebab stroke ada 2 macam, yaitu adanya sumbatan di pembuluh darah (trombus), dan adanya pembuluh darah yang pecah. Umumnya stroke diderita oleh orang tua, karena proses penuaan menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit (arteriosclerosis) dan adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah (atherosclerosis). Tapi beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang terjadi pada usia remaja dan usia produktif (15 - 40 tahun). Pada golongan ini, penyebab utama stroke adalah stress, penyalahgunaan narkoba, alkohol, faktor keturunan, dan gaya hidup yang tidak sehat. Jenis stroke jika dilihat dari penyebabnya dibagi menjadi dua yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi jika pasokan darah berhenti akibat gumpalan darah dan stroke hemoragik terjadi jika pembuluh darah yang memasok darah ke otak pecah.
            Ada juga yang disebut serangan iskemik sesaat atau stroke ringan. Stroke ringan terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan sesaat. Meski hanya sesaat, tetap harus ditangani secara serius. Karena hal ini biasanya merupakan peringatan akan datangnya serangan stroke berat. Penyakit stroke merupakan suatu penyakit yang sering dikumpai dimasyarakat modern sekarang ini. Bukan hanya penderitanya yang dihadapkan pada suatu keadaan yang sangat menyiksa, namun juga keluarga manapun pada orang terdekat, beban yang ditimbulkan buasanya dari penderita penyakit strokemencakup beberapa hal, mulai dari segi fisik, emosi, maupun keuangannya. Dengan semua beban dipanggul seorang penderita penyakit stroke, sebagai keluarga, bagaimana cara kita menghadapinya?
            Penderita penyakit pasca-stroke justru memerlukan perhatian yang lebih dari orang-orang yang mengasihinya, karena ini akan membantu proses pemulihannya menjadi lebih cepat. Ada fakta yang menarik, tidak ada satu pun serangan stroke ytang sama, dan tidak ada satu pun reaksi yang sama diantara dua orang yang terserang penyakit stroke. Salah satu faktor penyebab penyakit stroke adalah obesitas.
            Mengapa obesitas disebut sebagai faktor penyebab penyakit stroke? Hal ini dikarenakan berat badan dan indeks massa tuuh yang mempunyai hubungan yang erat dengan tekanan darah.     Distribusi lemak yang ada pada tubuh juga merupakan faktor yang penting dalam hubungannya dengan penyakit hipertensi. Hal inilah yang kemudian memacu dari terjadinya penyakit hipertensi, yang pada akhirnya bisa menjadi pemicu dari terjadinya penyakit stroke. Ada cara perhitungan berat badan yang cukup mudah, yakni dengan menilai dari Indeks Massa Tubuh (IMT) yang merupakan hasil perhitungan dari contohnya :
Seseorang dengan berat badan 50 kg dan tinggi badan 170 cm, maka Indeks Massa tubuhnya adalah 50/(1,7)² = 17,30 .
            Salah satu faktor penyebab penyakit stroke adalah karena merokok. Merokok bukan hanya menjadi faktor pemicu penyakit stroke namun juga merupakan faktor pemicu dari penyakit jantung koroner, penyakit lainnya juga. Seperti yang diketahui, asap rokok mengandung lebih dari seribu macam zat kimia berbahaya misalnya sepert ter, nikotin, karbonmonoksida, dan sebagainya. Merokok ini menyebabkan aliran darah di dalam tubuh menjadi lebih lambat menyebabkan darah menjadi lebih cepat menggumpal, dan mendorong terjadiny ateroksllerosis ppada pembuluh darah otak, jantung, dan juga tungkai.
            Stroke ringan atau Transient Ischemic Attack ( TIA ) merupakan gangguan fungsi otak akibat berkurangnya alirah darah menuju otak untuk sementara waktu, akibat tersumbatnya pembuluh darah.
            Walaupun gejala penyakit stroke ringan ini hanya berlangsung sementara yaitu sekitar 2 hingga 30 saja, namun harus tetap diwaspadai, karena seseorang yang pernah menjadi penderita penyakit stroke ringan ( TIA ) memiliki risiko yang jauh lebih besar untuk terkena penyakit stroke berat. Bahkan Menurut penelitian terakhir satu dari tiga orang yang mengalami TIA pada akhirnya akan mengalami stroke, dan setengah dari jumlah tersebut mengalaminya dalam kurun waktu kurang dari setahun setelah mengalami TIA.
B.     ETIOLOGI PENYAKIT
Pada kasus stroke usia remaja, faktor genetika (keturunan) merupakan penyebab utama terjadinya stroke. Sering ditemui kasus stroke yang disebabkan oleh pembuluh darah yang rapuh dan mudah pecah, atau kelainan sistem darah seperti penyakit hemofilia dan thalassemia yang diturunkan oleh orang tua penderita. Sedangkan jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes (penyakit kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit jantung, kemungkinan terkena stroke menjadi penyebab serangan stroke lainnya adalah makanan dengan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) yang sangat tinggi. Koleserol jahat ini banyak terdapat pada junk food, atau makanan cepat saji. Selain itu, penyebab terjadinya serangan stroke lainnya adalah kebiasaan malas berolah raga dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, penggunaan narkotika dan zat adiktif, waktu istirahat yang sangat kurang, serta stress yang berkepanjangan. Pecahnya pembuluh darah juga sering disebut dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
C.    PATOFISIOLOGI PENYAKIT

D.    FAKTOR RESIKO
Sebagian besar penyebab stroke bisa dicegah dengan cara mengubah pola hidup Anda menjadi pola hidup sehat. Kendati begitu, ada beberapa risiko stroke yang tidak dapat diubah, dan mengenai hal tersebut akan dijelaskan di bawah ini.
E.     FAKTOR PENCEGAHAN

a.       Mencegah stroke melalui pola makan

            Makanan yang buruk adalah penyebab utama seseorang terserang stroke. Makanan yang mengandung lemak jenuh dan garam tinggi harus dihindari. Makanan-makanan tersebut bisa menyebabkan terjadinya penimbunan kolesterol di dalam arteri, obesitas, diabetes, dan darah tinggi yang semuanya merupakan pemicu stroke. Konsumsi garam yang baik adalah sebanyak 6 gram atau satu sendok teh perhari.
Makanan yang disarankan bagi kesehatan adalah makanan yang kaya akan lemak tidak jenuh, protein, vitamin, dan serat. Seluruh makanan tersebut bisa Anda peroleh pada sayur, buah, gandum, dan daging rendah lemak seperti dada ayam.

b.      Mencegah stroke dengan olahraga

            Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan sistem peredaran darah bekerja lebih efisien. Olah raga juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga berat badan serta tekanan darah pada tingkat yang sehat.

c.       Berhentilah merokok

            Risiko stroke meningkat dua kali lipat jika Anda merokok karena rokok dapat mempersempit arteri dan membuat darah cenderung menggumpal. Dengan Anda tidak merokok, maka kesehatan Anda dapat meningkat serta terhindar dari masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru dan jantung.

d.      Hindari konsumsi minuman keras

            Minuman keras mengandung kalori tinggi. Jika minuman keras dikonsumsi secara berlebihan, maka Anda rentan terhadap berbagai penyakit pemicu stroke seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyumbatan pembuluh arteri. Konsumsi minuman keras berlebihan juga dapat membuat detak jantung menjadi tidak teratur.
F.     PENGOBATAN

a.       Pengobatan stroke hemoragik

            Penanganan stroke hemoragik biasanya adalah dengan operasi. Operasi dilakukan untuk memperbaiki pembuluh darah yang pecah dan membersihkan darah di otak. Prosedur operasi ini disebut sebagai kraniotomi. Selama kraniotomi, bagian kecil tengkorak kepala akan dibuka. Kemudian dokter akan memperbaiki pembuluh darah yang rusak dan memastikan tidak ada pembekuan darah. Tulang tengkorak yang dibuka tadi akan dipasang kembali setelah pendarahan berhenti.
            Setelah operasi, pasien akan diberikan fasilitas ventilator untuk membantunya bernapas. Ventilator memberi waktu pada tubuh pasien untuk pulih dan mengontrol pembekakan di otak. Biasanya selama pemulihan, pasien akan diberikan obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor) untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah terjadinya kembali serangan stroke.


b.      Pengobatan serangan iskemik sesaat

            Serangan iskemik sesaat dapat mengarah pada serangan stroke yang lebih besar. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka dokter akan memberikan obat sesuai dengan penyebab terjadinya serangan iskemik sesaat.
            Jika serangan iskemik sesaat diakibatkan kolesterol dan tekanan darah tinggi, maka dokter akan memberi obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor)  atau statin, atau bahkan kombinasi keduanya. Dalam beberapa kasus, prosedur operasi carotid endartectomy diperlukan jika serangan iskemik sesaat terjadi akibat penumpukan lemak pada arteri karotis.
            Stroke dapat berdampak pada kehidupan dan kesejahteraan Anda dalam berbagai aspek. Proses rehabilitasinya spesifik dan tergantung kepada gejala yang Anda alami dan seberapa parah gejala tersebut. Sejumlah ahli dan spesialis bisa membantu. Di antaranya adalah psikolog, ahli terapi okupasi, ahli terapi bicara, perawat dan dokter spesialis, serta fisioterapi.
            Kerusakan akibat stroke bisa meluas dan berlangsung lama. Sebelum pulih seperti sedia kala, penderita harus melakukan rehabilitasi dalam periode panjang. Namun sebagian besar dari mereka tidak akan pernah pulih sepenuhnya.













REFRENSI

1 comment: